PUISI KAMPAK
PENGHUJUNG SENJA
Banyak jalan dalam kehidupan ini
Tapi bukan berarti kita bisa dengan mudah
melewatinya
terlihat sesosok tua renta
terseok dalam alunan
awan yang makin kelam
dikala senja tiba
ada sebitir air mata menetes
dalam jiwanya
tuk membasuh jiwa keringnya
tetapi tetap saja kemarau jiwa tak
basah dengan setetes air
kegelisahan kian mendekat
karena umurpun kian merapat
Benarkah "MEMPELAJARI KESULITAN ITU SULIT ?"
DIAM-MU
Oleh. Gus Mogol
Ya...'alim
Aku bingung memaknai
diam-MU
Aku menyebut nama-Mu
Engkau diam
Aku mendustai-Mu
Engakau diam
bahkan aku memaki ketetapan-Mu
Engkau tetap diam
Aku diam
engaku lebih diam
atau mungkin aku
yang terlalu bdoh
untuk memahami diam-Mu
ya...Rabb
Aku tak cukup ilmu
untuk mencerna diam-Mu
astagfirullahu ya 'alim...
HAKEKAT
lekno
Diserambi masjid terlihat
bocah-bocah kecil
terkelapar karna lapar
cakar-cakar maut mencengkram jiwanya
tak ada yang mau perduli
sementara kepedulianku hanya tetesan airmata
kemiskinan yang terus menghimpitku
ini bukan mimpi.....
Ini fakta....
Didalam gereja orang asyik
membuka-buka kitab
Utk menggali ilmu hakekat
Tak peduli lagi bocah menangkis
menusuk hati yang luka
seolah ilmu lebih penting
daripada kemanusiaan
ini bukan mimpi....
ini realita.....
Disamping wihara
orang asyik bercengkrama
dan mumuja tuhan
hingga tak terdengar lagi
jerit dan rintih bocah
dalam jeratan tali kemiskinan
kepentingan ibadah
melupakan kemanusiaan.
ini bukan mimpi....
ini nyata.....
CoretanKU
Le’No 260607
Ku tunggu kamu Disudut kamar itu
Ku cium kamu Ku peluk kamu
Ku buka dan kucumbui kamu
Lalu kita berdua Hanyut dalam kenikmatan
Aku kagum padamu
Aku hanya satu dari pengilamu
Entah berapa banyak lagi Yang suka padamu
Semua kau bawa menikmatimu
Kini aku tersenyum
Melihat perutmu menggelembung
Jutaan aksara kau kandung
Kaupun lahirkan ilmu yang tak terhitung
LELAH
Le’No Slipi.210407
Melihat Ilalang yang tumbuh
diantara semak - semak kering
coba lari dengan injak -injak
Ilalang kecil yang telah lapuk
Sempat sentuh hati tabur bunga kecut
Harga dari penderiataan
Sesampai dipersimpangan kota usang
berdiri termangu belai angan
yang sempat digenggam
Ditatapnya langit yang menghitam
coba mengorek bintang dari celah awan penutup angan
Mencoba berdiri tegar
diantara rimbunan kebringasan hidup
Membuatnya lelah ..... yah,..
lelah enggan lagi pijakan langkah...
enggan lagi kepakan sayap...
karna sudah terlampau lelah...
l e l a h ......
KONGGRES
Le’No 120308
Aku terkapar dalam ketidakberdayaan
Jari-jariku yang lemah
tak mampu Menulis sayap-sayap tersembunyi dalam jiwaku
Sementara Ruhku menerawang
Menembus batas Penatku
Dalam sendiriku...
Aku coba menata hati yang telah hancur
Oleh ambisi kerakusan manusia
Sementara tangan-tangan kemiskinan
begitu kuat cengkram bahu garis hidupku
Kini aku terbuai dalam kesengsaraan
Sedihku hibur rasa laparku
Airmataku sirami panas jiwa sedihku
sedang ragaku terseret dalam bayang-bayang
Hitam malam yang bercumbu dengan mata lelapku
Ketika aku asyik merayu mimpi
Jemari lembut penguasa terkam jiwaku
Kukunya yang tajam robek hatiku
dan rontokan asa yang sedikit tersisa
Aku coba bangkit..
Menatap matahari yang menampar keningku
hingga membuat nanar pandanganku
Ku Teriakan......
Kapan aku merasa
Seperti apa yang mereka rasa
DROP
Le’No 260208
Alam Meratap..
Kala bencana jadi atapnya
Yang di sangga nafsu dan ketamakan
Sementara ambisi dan harga diri
jadi diakui jadi harga mati
Dunia merana....
Tatap bencana jadi penghuninya
Kala derita menyeret
Dan membelenggu jiwa Di balik dinding kelaparan
Rasa sedih hibur rasa laparnya
Tetes air mata jadi penghilang dahaga
Aku coba bertanya pada bayanganku..
Inikah Zaman yang disebut
Zaman pengetahuan
Inikah Zaman mencapi kemakmuran
Atau Zaman kebodohan yang menyelimuti jiwa manusia
KASIH
Le’No 170308
Kasih....
Kemana lagi kau menyeretku
Aku sudah lelah terhanyut oleh bayang-banyang senyummu
Kaki sudah nanar tuk berdiri disinggasana cintammu
Kasih ......
Berapa lama lagi kau kan belenggu jiwaku
dengan sayangmu
Tak kau lihatkah..
Batinku yang merana
karna panas asmaramu
Hati yang hancur
oleh keluhuran jiwamu
Kasih....
Dalam kegelisahanku
aku berharap kan kau hadirkan
Kebahagiaan rembulan tuk menyinari
gelap alam jiwaku
Dan anyam kedamaian
Melalui dawai-dawai Cintamu.....
Aku Butuh Kamu
Le’No 301207
Mendaki Senja
kelam berbingkai
sebrangi gelombang malam
selami fajar tuk meniti hari
sekedar cari sebuah jawaban
Lihat sang surya merayu sang dewi
tersenyum setuj silih berganti telusuri hari
Kini ku tau jawabnya
ternyata....
Aku Butuh Kamu...
TUHAN
SEMALAM
Le’No 230308
Semalam..
Aku menari bersama teman kecilku
yang diiringi lagu jalanan
beriramakan hasrat kehidupan
Semalam...
Aku bernyanyi bersama sobat kecilku
alunkan tembang kelaparan
diiringi musik kepedihan jiwa
Semalam........
Kubaringkan jiwaku
diantara jiwa teman kecilku
Bersatu sapu angkasa
Dalam menyelami kesombongan kota
Semalam....
Hatiku belai lembut
Hati teman kecilku
Seraya berharap esok pagi
Embun kan menetes
dalam hati mereka yang lugu
Malam di Meruya
Le’No 020408
Rembulan mengitip dibalik mega putih
Seruat sinarnya sinari marcapada
dengan senyum tipis pada bibir malam
coba menatap alam dengan kermahannya
Sekelompok bintang menari
terayun-ayun tangannya yang kuat
melesak masuk
dalam jiwa yang bersenandung
Malam lengah dan sunyi kehidupan sepi
junjung kedamaian penghuni
Alampun terlelap
suguhkan kesegaran abadi dalam jiwa
bising angin membingkai ruh hantarkan ke alam mimpi
TELANJANG DIBIBIR SENDANG
Gus Mogol 200308
Malam lembut ulurkan jemari lentik
Dingin mendekap
Gerogoti sumsum
Cucupi darahku
Mencumbu sunyi dan sepi
Membugiliku (telanjang)
Hasrat kecap nikmat
Hangat memesrai sepi
Dan nelentang dibibir sendang(aku)
Aku malu
angin malam raba tubuh
dan air nikmati ketelanjanganku
Banyak jalan dalam kehidupan ini
Tapi bukan berarti kita bisa dengan mudah
melewatinya
terlihat sesosok tua renta
terseok dalam alunan
awan yang makin kelam
dikala senja tiba
ada sebitir air mata menetes
dalam jiwanya
tuk membasuh jiwa keringnya
tetapi tetap saja kemarau jiwa tak
basah dengan setetes air
kegelisahan kian mendekat
karena umurpun kian merapat
Benarkah "MEMPELAJARI KESULITAN ITU SULIT ?"
DIAM-MU
Oleh. Gus Mogol
Ya...'alim
Aku bingung memaknai
diam-MU
Aku menyebut nama-Mu
Engkau diam
Aku mendustai-Mu
Engakau diam
bahkan aku memaki ketetapan-Mu
Engkau tetap diam
Aku diam
engaku lebih diam
atau mungkin aku
yang terlalu bdoh
untuk memahami diam-Mu
ya...Rabb
Aku tak cukup ilmu
untuk mencerna diam-Mu
astagfirullahu ya 'alim...
HAKEKAT
lekno
Diserambi masjid terlihat
bocah-bocah kecil
terkelapar karna lapar
cakar-cakar maut mencengkram jiwanya
tak ada yang mau perduli
sementara kepedulianku hanya tetesan airmata
kemiskinan yang terus menghimpitku
ini bukan mimpi.....
Ini fakta....
Didalam gereja orang asyik
membuka-buka kitab
Utk menggali ilmu hakekat
Tak peduli lagi bocah menangkis
menusuk hati yang luka
seolah ilmu lebih penting
daripada kemanusiaan
ini bukan mimpi....
ini realita.....
Disamping wihara
orang asyik bercengkrama
dan mumuja tuhan
hingga tak terdengar lagi
jerit dan rintih bocah
dalam jeratan tali kemiskinan
kepentingan ibadah
melupakan kemanusiaan.
ini bukan mimpi....
ini nyata.....
CoretanKU
Le’No 260607
Ku tunggu kamu Disudut kamar itu
Ku cium kamu Ku peluk kamu
Ku buka dan kucumbui kamu
Lalu kita berdua Hanyut dalam kenikmatan
Aku kagum padamu
Aku hanya satu dari pengilamu
Entah berapa banyak lagi Yang suka padamu
Semua kau bawa menikmatimu
Kini aku tersenyum
Melihat perutmu menggelembung
Jutaan aksara kau kandung
Kaupun lahirkan ilmu yang tak terhitung
LELAH
Le’No Slipi.210407
Melihat Ilalang yang tumbuh
diantara semak - semak kering
coba lari dengan injak -injak
Ilalang kecil yang telah lapuk
Sempat sentuh hati tabur bunga kecut
Harga dari penderiataan
Sesampai dipersimpangan kota usang
berdiri termangu belai angan
yang sempat digenggam
Ditatapnya langit yang menghitam
coba mengorek bintang dari celah awan penutup angan
Mencoba berdiri tegar
diantara rimbunan kebringasan hidup
Membuatnya lelah ..... yah,..
lelah enggan lagi pijakan langkah...
enggan lagi kepakan sayap...
karna sudah terlampau lelah...
l e l a h ......
KONGGRES
Le’No 120308
Aku terkapar dalam ketidakberdayaan
Jari-jariku yang lemah
tak mampu Menulis sayap-sayap tersembunyi dalam jiwaku
Sementara Ruhku menerawang
Menembus batas Penatku
Dalam sendiriku...
Aku coba menata hati yang telah hancur
Oleh ambisi kerakusan manusia
Sementara tangan-tangan kemiskinan
begitu kuat cengkram bahu garis hidupku
Kini aku terbuai dalam kesengsaraan
Sedihku hibur rasa laparku
Airmataku sirami panas jiwa sedihku
sedang ragaku terseret dalam bayang-bayang
Hitam malam yang bercumbu dengan mata lelapku
Ketika aku asyik merayu mimpi
Jemari lembut penguasa terkam jiwaku
Kukunya yang tajam robek hatiku
dan rontokan asa yang sedikit tersisa
Aku coba bangkit..
Menatap matahari yang menampar keningku
hingga membuat nanar pandanganku
Ku Teriakan......
Kapan aku merasa
Seperti apa yang mereka rasa
DROP
Le’No 260208
Alam Meratap..
Kala bencana jadi atapnya
Yang di sangga nafsu dan ketamakan
Sementara ambisi dan harga diri
jadi diakui jadi harga mati
Dunia merana....
Tatap bencana jadi penghuninya
Kala derita menyeret
Dan membelenggu jiwa Di balik dinding kelaparan
Rasa sedih hibur rasa laparnya
Tetes air mata jadi penghilang dahaga
Aku coba bertanya pada bayanganku..
Inikah Zaman yang disebut
Zaman pengetahuan
Inikah Zaman mencapi kemakmuran
Atau Zaman kebodohan yang menyelimuti jiwa manusia
KASIH
Le’No 170308
Kasih....
Kemana lagi kau menyeretku
Aku sudah lelah terhanyut oleh bayang-banyang senyummu
Kaki sudah nanar tuk berdiri disinggasana cintammu
Kasih ......
Berapa lama lagi kau kan belenggu jiwaku
dengan sayangmu
Tak kau lihatkah..
Batinku yang merana
karna panas asmaramu
Hati yang hancur
oleh keluhuran jiwamu
Kasih....
Dalam kegelisahanku
aku berharap kan kau hadirkan
Kebahagiaan rembulan tuk menyinari
gelap alam jiwaku
Dan anyam kedamaian
Melalui dawai-dawai Cintamu.....
Aku Butuh Kamu
Le’No 301207
Mendaki Senja
kelam berbingkai
sebrangi gelombang malam
selami fajar tuk meniti hari
sekedar cari sebuah jawaban
Lihat sang surya merayu sang dewi
tersenyum setuj silih berganti telusuri hari
Kini ku tau jawabnya
ternyata....
Aku Butuh Kamu...
TUHAN
SEMALAM
Le’No 230308
Semalam..
Aku menari bersama teman kecilku
yang diiringi lagu jalanan
beriramakan hasrat kehidupan
Semalam...
Aku bernyanyi bersama sobat kecilku
alunkan tembang kelaparan
diiringi musik kepedihan jiwa
Semalam........
Kubaringkan jiwaku
diantara jiwa teman kecilku
Bersatu sapu angkasa
Dalam menyelami kesombongan kota
Semalam....
Hatiku belai lembut
Hati teman kecilku
Seraya berharap esok pagi
Embun kan menetes
dalam hati mereka yang lugu
Malam di Meruya
Le’No 020408
Rembulan mengitip dibalik mega putih
Seruat sinarnya sinari marcapada
dengan senyum tipis pada bibir malam
coba menatap alam dengan kermahannya
Sekelompok bintang menari
terayun-ayun tangannya yang kuat
melesak masuk
dalam jiwa yang bersenandung
Malam lengah dan sunyi kehidupan sepi
junjung kedamaian penghuni
Alampun terlelap
suguhkan kesegaran abadi dalam jiwa
bising angin membingkai ruh hantarkan ke alam mimpi
TELANJANG DIBIBIR SENDANG
Gus Mogol 200308
Malam lembut ulurkan jemari lentik
Dingin mendekap
Gerogoti sumsum
Cucupi darahku
Mencumbu sunyi dan sepi
Membugiliku (telanjang)
Hasrat kecap nikmat
Hangat memesrai sepi
Dan nelentang dibibir sendang(aku)
Aku malu
angin malam raba tubuh
dan air nikmati ketelanjanganku
Komentar
Posting Komentar